Pelatihan Peningkatan Mutu Reviewer Penelitian dan Publikasi Ilmiah di UIN Walisongo Semarang

Wonosobo, 20 September 2024 — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyelenggarakan pelatihan peningkatan mutu reviewer penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat pada tanggal 18, 19, dan 20 September 2024 di Wonosobo. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta yang merupakan para reviewer di UIN Walisongo.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman para reviewer dalam mengevaluasi kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. Peserta diajarkan berbagai teknik dan metodologi yang dapat digunakan untuk menilai dan memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap naskah yang diajukan.

Dalam sesi pembukaan, Prof. Dr. Akhmad Arif Junaidi, M. Ag menekankan pentingnya peran reviewer dalam meningkatkan kualitas publikasi ilmiah. “Reviewer yang berkualitas tidak hanya membantu penulis, tetapi juga berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Selama tiga hari pelatihan, peserta mendapatkan materi yang mencakup teknik penulisan ulasan, etika reviewer, serta tantangan yang sering dihadapi dalam proses review. Selain itu, diskusi kelompok dan simulasi review naskah menjadi bagian penting dalam pelatihan ini, yang memungkinkan peserta untuk mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan.

Peserta memberikan tanggapan positif terhadap pelatihan ini. Salah satu reviewer, Ibu Sri Mulyanti, menyatakan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya belajar banyak tentang cara memberikan ulasan yang lebih objektif dan konstruktif.”

Dengan pelaksanaan pelatihan ini, LP2M UIN Walisongo Semarang berharap dapat meningkatkan kualitas reviewer di lingkungan kampus, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada mutu penelitian dan publikasi ilmiah di UIN Walisongo. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat.

Mutu Jurnal: LP2M Mengadakan Pelatihan Peningkatan Mutu Editor Jurnal

Tawangmangu, 24 September 2024— Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar pelatihan peningkatan mutu editor jurnal pada tanggal 22, 23, dan 24 September 2024 di Tawangmangu. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta yang merupakan pengurus jurnal di UIN Walisongo.

Pelatihan ini menghadirkan Dr. Muhammad Chairul Huda, Editor in Chief Jurnal IJTIHAD, sebagai narasumber. Dalam sesi pembukaannya, Dr. Huda menekankan pentingnya kualitas editorial dalam meningkatkan reputasi jurnal akademik. Ia menjelaskan berbagai aspek penting yang harus diperhatikan oleh editor, mulai dari pemilihan artikel hingga proses peer review yang efektif.

“Editor yang berkualitas adalah kunci untuk menghasilkan jurnal yang diakui secara internasional. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai praktik terbaik dalam pengelolaan jurnal,” jelas Prof. Dr. H. Mukhsin Jamil, M.Ag selaku Wakil Rektor I, UIN Walisongo Semarang.

Selama tiga hari pelatihan, peserta mendapatkan materi tentang teknik editing, etika publikasi, dan manajemen jurnal. Diskusi interaktif dan studi kasus juga menjadi bagian penting dalam pelatihan ini, di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam mengelola jurnal masing-masing.

Respon peserta terhadap pelatihan ini sangat positif. Salah satu peserta, Ibu Titik Rahmawati, mengatakan, “Pelatihan ini sangat membantu kami dalam memahami proses editorial yang lebih baik. Saya merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam pengelolaan jurnal.”

Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, LP2M UIN Walisongo Semarang berharap dapat meningkatkan mutu dan profesionalisme editor jurnal di lingkungan kampus, serta berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui publikasi yang berkualitas. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk memajukan reputasi akademik UIN Walisongo di tingkat nasional maupun internasional.

Pelestarian Budaya: LP2M UIN Walisongo Semarang Mengadakan Pelatihan Digitalisasi Naskah dan Manuskrip

Solo, 26 September 2024 — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang sukses menyelenggarakan pelatihan digitalisasi naskah dan manuskrip pada tanggal 25 dan 26 September 2024 di Solo. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, serta praktisi di bidang arsip dan perpustakaan.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber Ilham Nurwansyah, M. Pd, dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam materinya, Ilham menjelaskan pentingnya digitalisasi untuk melestarikan naskah dan manuskrip sebagai warisan budaya serta mendukung aksesibilitas informasi.

“Digitalisasi bukan hanya soal menyimpan, tetapi juga bagaimana kita dapat mengakses dan memanfaatkan naskah tersebut dengan lebih efektif. Ini merupakan langkah penting dalam melestarikan budaya dan sejarah,” ungkap Prof. Dr. Akhmad Arif Junaidi, M. Ag selaku ketua LP2M UIN Walisongo Semarang dalam sesi pembukaan.

Selama dua hari pelatihan, peserta diajarkan berbagai teknik digitalisasi, mulai dari pemindaian hingga pengolahan data naskah menggunakan perangkat lunak. Peserta juga diajak berdiskusi mengenai tantangan dan solusi dalam proses digitalisasi yang dihadapi oleh berbagai institusi.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta. Salah satu peserta, Dr. Ahmad Tajuddin Arafat, mengatakan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Selain mendapatkan ilmu baru, kami juga bisa berbagi pengalaman dan menjalin jaringan dengan peserta lain.”

Dengan suksesnya pelatihan ini, LP2M UIN Walisongo Semarang berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang digitalisasi dan pelestarian budaya. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam mengelola naskah dan manuskrip di era digital.

 

 

 

 

 

 

 

 

TINGKATKAN MUTU JURNAL: TIM SAWWA IKUTI PELATIHAN PENINGKATAN MUTU EDITOR

Semarang Indonesia – Dalam rangka meningkatkan mutu jurnal, Tim Sawwa: Jurnal Studi Gender mengikuti Pelatihan Mutu Editor Jurnal yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 3 hari yaitu mulai 22 sampai 24 September 2024 di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut diikuti oleh para pengelola jurnal di lingkungan UIN Walisongo Semarang.

Hadir memberikan sambutan sekaligus membuka pelatihan adalah Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Mukhsin Jamil, M.Ag. Dalam sambutannya disampaikan bahwa editor yang berkualitas merupakan kunci untuk memproduksi jurnal yang diakui tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga internasional. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberi pemahaman yang komprehensif mengenai praktik terbaik dalam pengelolaan jurnal.

Pelatihan ini menghadirkan Dr. Muhammad Chairul Huda, Editor in Chief Jurnal IJTIHAD, sebagai narasumber. Dalam sesi pembukaan, Dr. Huda menekankan pentingnya kualitas editorial dalam meningkatkan reputasi jurnal akademik. Selanjutnya juga dipaparkan bahwa terdapat unsur-unsur penting yang harus diperhatikan oleh editor, mulai dari seleksi artikel hingga proses peer review yang efektif.

Dalam waktu tiga hari peserta pelatihan memperoleh berbagai materi yang kompleks seperti teknik editing, etika publikasi, dan manajemen jurnal. Selain sesi materi juga terdapat agenda diskusi interaktif dan studi kasus sebagai bagian penting dalam pelatihan ini. Peserta juga diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam mengelola jurnal masing-masing.

Ditemui di sela-sela pelatihan yaitu Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Titik Rahmawati, M.Ag. memberikan respon positif terhadap pelatihan tersebut. Pelatihan tersebut juga dipandang membantu para pengelola jurnal dalam memahami proses editorial yang lebih baik sehingga merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam pengelolaan jurnal. (LP2M UINWS)

KETUA PSGA ROADSHOW DALAM AGENDA PENARIKAN MAHASISWA KKN NUSANTARA KOLABORATIF DENGAN UHN I BAGUS SUGRIWA DENPASAR

Semarang Indonesia – Ketua PSGA (Pusat Studi Gender dan Anak) UIN Walisongo Semarang, Titik Rahmawati, M.Ag. melakukan roadshow dalam agenda penarikan mahasiswa KKN kolaboratif dengan UHN I Bagus Sugriwa Denpasar pada 24 Agustus 2024 di tiga desa di Bali. Terdapat sebelas mahasiswa UIN Walisongo yang mengikuti program KKN Nusantara Kolaboratif di Bali. Sebelas mahasiswa tersebut ditempatkan di Desa Meliling, Desa Dajan Peken, dan Desa Candikuning.

“Ini adalah tahun ke-4 KKN kolaborasi moderasi beragama sebagai salah satu program unggulan Presiden, Kementerian Agama, dan perguruan tinggi kolaborasi. Diharapkan kegiatan ini menjadi implementasi Kebhinekaan serta sebagai bentuk bersama dan bersatu membangun pluralisme. Diharapkan pula ini menjadi salah satu ciri mahasiswa di Indonesia yaitu rukun satu sama lain. Bali merupakan laboratorium moderasi beragama yang sejak abad IX sudah menghargai perbedaan dan menjadikan Bali luar biasa pluralismenya. UHN berkomitmen untuk menjadikan kampus kerukunan beragama. Program KKN kolaborasi penting untuk diteruskan. Terima kasih atas kerja sama yang terjalin,” ungkap Ketua LP2M UHN I Bagus Sugriwa Bali, Dr. Drs. I Made Sugata, M.Ag.

Pada kesempatan tersebut Perbekel Meliling menyucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mewujudkan KKN kolaborasi nusantara di Desa Meliling. Berbagai kegiatan telah dilakukan misalnya posyandu, membantu kegiatan di puskesmas, kebersihan lingkungan, layanan administrasi di desa, pendidikan, dan bidang-bidang lainnya. Acara besar juga telah dilakukan yaitu dialog tiga tokoh agama. Kegiatan KKN moderasi ini juga merupakan implementasi empat pilar sebagai perwujudan toleransi yang tinggi.

Perbekel Dajan Peken dalam sambutannya menyampaikan salam dan terima kasih atas kepercayaan UHN Bali, IAKN Toraja, dan UIN Walisongo Semarang yang telah memilih Desa Dajan Peken sebagai lokasi mahasiswa KKN Kolaborasi Nusantara IV tahun 2024 ini. Harapannya kolaborasi tetap terjaga dengan baik. Perpisahaan hanyalah dalam bentuk fisika tetapi ikatan batin diharapkan tetap terjalin. Terima kasih kepada mahasiswa KKN yang sudah aktif untuk merealisasikan berbagai program kegiatan di Dajan Peken.

Perbekel Candikuning juga menyampaikan bahwa KKN Kolaborasi Nusantara IV di Desa Candikuning memiliki program-program yang bagus. Mahasiswa KKN kolaborasi ini menyentuh hati warga sebagai simbol penyatuan keberagaman dan kerukunan umat beragama. Semoga pengalaman dan wawasan yang diperoleh di Desa Candikuning dapat berguna untuk nusa dan bangsa.

Kepala Pusat Studi Gender dan Anak UIN Walisongo Semarang, Titik Rahmawati, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan salam Rektor UIN Walisongo dan Ketua LP2M yang berhalangan hadir untuk secara langsung menarik kembali mahasiswa KKN kolaborasi nusantara IV di Bali.

“Terima kasih kepada pihak Universitas Hindu Negeri I Gusti Sugriwa, IAKN Toraja, pada perbekel, dan seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan KKN ini. Kerja sama yang baik selayaknya terus berlanjut memperkaya pengalaman untuk dapat beradaptasi dengan kawan-kawan di Bali dan Toraja menjadi masyarakat yang baik menuju Indonesia yang lebih baik khususnya dalam membekali mahasiswa agar mendapat pengetahuan yang berguna untuk kehidupan. Kerja sama ini juga layak untuk dilanjutkan dalam bentuk kolaborasi penelitian dan pengabdian. Terima kasih atas support dan arahan yang luar biasa serta pengalaman berkarya yang belum tentu didapatkan dalam perkuliahan. Terima kasih kepada DPL yang berkenan membimbing mahasiswa untuk “ngangsu kawruh” memperkaya wawasan dan dilatih dengan keragaman agar kelak dapat menjadi pemimpin yang bijaksana. Kerja sama dan kolaborasi ini semoga tidak berhenti pada kegiatan KKN. Harapan ke depan akan lebih banyak kolaborasi dengan lebih baik dan variatif lagi termasuk dalam bersinergi pada bidang studi gender dan anak,” ungkap Kepala PSGA mengakhiri sambutannya. (LP2M UINWS)

REKTOR UIN WALISONGO RESMIKAN PROGRAM UNGGULAN KKN RUMAH STUDI DAN TOLERANSI DI DESA PAKINTELAN, GUNUNG PATI, JAWA TENGAH

 

Semarang Indonesia – Rabu, 14 Agustus 2024, Rektor UIN Walisongo meresmikan program unggulan KKN di Desa Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Jawa Tengah. Acara yang diselenggarakan di Balai Desa Pakintelan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Rektor  Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama (Dr. H. A. Hasan Asy`ari Ulama`I M.Ag.); Kapus Pengabdian kepada Masyarakat (Moh. Masrur, M.Ag.); Kepala Desa Pakintelan (Sapto Laksono, S.E., M.A.P.); Kasubag Umum Kepegawaian Kecamatan Gunung Pati (Rohmidayati, S.E.,); Dosen Pembimbing Lapangan mahasiswa KKN Desa Pakintelan (Rais Nur Latifah, M.Si.); Babinsa Desa Pakintelan; Bunda Literasi; para Ketua RW; para Ketua RT; karang taruna; warga Desa Pakintelan; dan tim LP2M UIN Walisongo.

Pada kegiatan peresmian, Ketua Panitia Program Unggulan Rumah Studi Moderasi dan Toleransi, Zaiful Fauzan, mengatakan bahwa tujuan pembangunan Rumah Studi Moderasi dan Toleransi adalah untuk mengembalikan nilai-nilai agama sebagai pemersatu bangsa dan penguatan pembangunan. Selanjutnya disampaikan informasi bahwa Rumah Studi Moderasi dan Toleransi dibangun dalam jangka waktu dua minggu dengan dibantu oleh Karang Taruna Tunas Harapan.

“Rumah Studi Moderasi dan toleransi memiliki tiga bagian utama yaitu rumah moderasi, sudut baca, dan studio podcast. Nantinya pengelolaan Rumah Studi Moderasi akan dilanjutkan oleh Karang Taruna Tunas Harapan. Kami berharap rumah studi dapat dijaga, dimanfaatkan, dan dikelola sebaik-baiknya,” ungkap Zaiful Fauzan.

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Moh. Masrur, M.Ag. Dalam laporannya menyampaikan bahwa UIN Walisongo memiliki program untuk memilih program utama KKN moderasi beragama yaitu yang berhubungan dengan pemberdayaan dan pendampingan masyarakat di bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, ekonomi kreatif, kesetaraan gender, moderasi beragama, dan lingkungan. Posko 4 di Kelurahan Pakintelan Gunung Pati terpilih menjadi salah satu program unggulan yang mendapat bantuan sebesar 15.000.000 dari UIN Walisongo dengan judul program Inspirasi dalam Rumah Moderasi Beragama Menuju Desa Pakintelan yang Menjunjung Toleransi Tinggi “Pusat Studi Toleransi Bersama”.

“Terima kasih kepada Camat Gunung Pati dan jajarannya, Kepala Desa Pakintelan dan jajarannya, Bapak Babinsa, Bapak Bhabinkamtibmas, Bapak/Ibu RW dan RT di lingkungan Desa Pakintelan yang telah membimbing putra-putri kami untuk belajar mengaplikasikan teori dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Pakintelan ini karena sejatinya kampus yang sebenarnya adalah di masyarakat. Mohon maaf jika selama kegiatan pengabdian KKN ada tutur kata dan perilaku yang kurang tepat dari anak-anak Kami,” tutur Kapus PPM di akhir sambutannya.

Kepada Desa Pakintelan, Sapto Laksono, S.E., M.A.P., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Rektor UIN Walisongo yang berkenan hadir secara langsung untuk meresmikan salah satu program unggulan KKN yaitu mendirikan Rumah Studi Moderasi dan Toleransi. Apresiasi juga diberikan kepada mahasiswa KKN di posko 4 yang telah berupaya untuk dapat mendirikan Rumah Studi Moderasi dan Toleransi di Desa Pakintelan.

“Terima kasih kepada mahasiswa KKN UIN Walisongo yang sudah membantu dan mendukung berbagai kegiatan di Desa Pakintelan baik di bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan, UMKM, dan hal-hal lainnya termasuk salah satu program besarnya yaitu mendirikan Rumah Studi Moderasi dan Toleransi yang masuk menjadi program unggulan serta mendapat bantuan dana dari UIN Walisongo. Kami berharap mahasiswa KKN di posko 4 ini nantinya akan menjadi sarjana yang mendarmabaktikan segala keilmuan yang akan berguna di masyarakat,” tutur Kepala Desa Pakintelan.

Kasubag Umum Kepegawaian Kecamatan Gunung Pati, Rohmidayati, S.E., yang hadir mewakili Camat Gunung Pati, menyatakan patut berbangga dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam program KKN yang diselenggarakan oleh UIN Walisongo Semarang. Pada kesempatan tersebut juga disampaikan terima kasih kepada UIN Walisongo yang telah memilih Desa Pakintelan sebagai salah satu desa yang mendapatkan bantuan melalui program unggulan KKN. Pihaknya juga berharap bantuan Rumah Studi Moderasi  akan membawa keberkahan dan kebermanfaatan untuk masyarakat.

Rektor UIN Walisongo, Prof. Nizar, M.Ag. hadir secara langsung untuk meresmikan Rumah Studi Moderasi dan Toleransi. Rektor UIN mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang ada di Kecamatan Gunung Pati dan juga Kelurahan Pakintelan yang telah mendukung, membimbing, dan mengarahkan mahasiswa KKN untuk melakukan kegiatan pengabdian di Kelurahan Pakintelan. Rektor memberikan apresiasi kepada para mahasiswa KKN di posko 4 yang berhasil membuat Rumah Studi Moderasi dan Toleransi.

“Rumah Studi Moderasi dan Toleransi ini dapat dijadikan sebagai awal penyiapan untuk membangun desa moderasi, menjadi prototipe kerukunan di sebuah desa yang moderat. Rumah Studi Moderasi dan Toleransi ini untuk memperkuat hubungan kemanusiaan. Terima kasih atas dukungan Bapak/Ibu semoga Rumah Studi Moderasi dan Toleransi ini bermanfaat dan semakin dapat mengembangkan wawasan,” tutur Rektor UIN Walisongo.

Dalam kegiatan peresmian tersebut juga ada presentasi Pusat Studi Toleransi Bersama yang disampaikan oleh Koordinator Desa, Dimas Chairullah. Selain itu, ada pula pemutaran video kegiatan KKN dan Telurus Pakintelan. Acara puncak adalah peresmian yang ditandai dengan pemotongan pita di Rumah Studi Moderasi dan Toleransi oleh Rektor UIN Walisongo Semarang. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan mengunjungi bagian-bagian dalam rumah moderasi. (LP2M UINWS)

UIN WALISONGO: TUAN RUMAH SOSIALISASI DAN MONITORING EVALUASI PPKS TINGKAT JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH

Semarang Indonesia – Rabu, 24 Juli 2024, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), UIN Walisongo Semarang menjadi tuan rumah sosialisasi dan monitoring evaluasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS) dari Tim Monev PPKS Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Acara yang diselenggarakan di ruang rapat lantai 3 Rektorat Gedung Kyai Saleh Darat tersebut dihadiri oleh para Ketua PSGA PTKI wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah antara lain IAIN Syekh Nur Jati Cirebon, UIN Salatiga, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, dan IAIN Kudus. Selain itu, hadir juga focal gender point UIN Walisongo Semarang serta perwakilan DEMA universitas dan UKM seperti Haluh (Harapan dan Keluhan), relawan American Corner, Fosia, dan Anniswa.

Hadir memberikan sambutan mewakili Ketua LP2M yang berhalangan hadir adalah Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Kapuslitbit), Dr. Anthin Latifah, M.Ag. Ucapan selamat datang dan terima kasih disampaikan kepada tim monev PPKS Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Ucapan selamat datang dan terima kasih juga disampaikan kepada para Ketua PSGA PTKI wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah yang telah hadir di UIN Walisongo Semarang. Apresiasi diberikan kepada tim gender focal point UIN Walisongo dan tim UKM Mahasiswa yang hadir dalam kegiatan sosialisasi dan monev PPKS. Kegiatan sosialiasi dan monev dinilai positif untuk meminimaliasi atau sebagai tindakan preventif atas kemungkinan-kemungkinan terjadinya kekerasan seksual di perguruan tinggi.

“Mohon arahan dan dukungan dari DIKTIS agar tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan maksimal tidak hanya di lingkungan satuan kerja atau di lingkungan pendidikan tetapi juga di masyarakat. Selain itu, perlu adanya upaya kolaborasi misalnya dengan BKKBN, bidang kesehatan seperti puskesmas, kepolisian, pemuka agama, dan kolaborator lainnya agar kebijakan responsif gender dapat diterapkan dengan baik,” ungkap Kapuslitbit mengakhiri sambutannya.

Tim monev diktis PPKS Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama adalah Zidal Huda, S.H., M.H., Dr. Istiadah, M.A.; Ika lusiawati, S.E., M.M., dan Viva Tarlina Nur Usman, S.Ag.  Kegiatan yang dilakukan yaitu sosialiasi Kepdirjen PPKS, FGD pengelolaan PSGA dan Satgas PPKS, Try out instrument monitoring dan evaluasi PPKS (PPKS, ULT/PLT/Satgas PPKS).

Mewakili tim monev diktis, Zidal Huda, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi kepada tim UIN Walisongo yang sudah berkenan menjadi tuan rumah dan mempersiapkan acara sosialisasi dan monev dengan baik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para peserta yang hadir dalam sosialisasi sebagai salah satu upaya untuk pencegahan kekerasan seksual di satuan kerja.

“Terima kasih kepada UIN Walisongo yang memfasilitasi kegiatan sosialisasi dan FGD. Terima kasih kepada Dr. Istiadah, M.A. yang berkenan untuk menjadi narasumber dan berbagi pengetahuan dan wawasan. Kepada peserta selamat mengikuti sosialisasi dan focus group discussion. Mudah-mudahan agenda ini membawa keberkahan dan harapan-harapan kita bersama untuk upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan kerja dapat dilakukan dengan baik,” ungkap tim monev.

Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Dr. Istianah, M.A. (UIN Maulana) Malik Ibrahim Malang. Selain bagian Tim sosialisasi dan Monev PPKS dari DIKTIS, Dr. Istianah, M.A. juga Tim Drafter Kepdirjen 1143 sekaligus Ketua Forum PSGA PTKIN se-Indonesia. Materi yang disampaikan yaitu Sosialisasi Kepdirjend 1143 tahun 2024. Outline materi seputar perjalanan regulasi PPKS di Kementerian Agama, legal standing Kepdirjend 1143 tahun 2024, dan poin-poin penting dalam Kepdirjend 1143 tahun 2024. Secara perinci disampaikan hal-hal berkenaan dengan: (1) peraturan tentang kekerasan seksual; (2) perang melawan kekerasan Permenristekdikti 46/23; (3) struktur Kepdirjend; (4) satgas di PTKI; (5) struktur satgas; (6) standar pencegahan; (7) penanganan; (8) pemantauan dan evaluasi; (9) pelaporan; dan (10) bentuk-bentuk kekerasan seksual.

Kegiatan juga meliputi focus group discussion. Para ketua PSGA menyampaikan hal-hal yang terjadi di satuan kerja masing-masing untuk bersama-sama berbagi dan menyampaikan alternatif solusinya. Hal-hal yang disampaikan di antaranya: proses pembentukan satgas PPKS di satuan kerja; kasus kekerasan seksual yang terjadi dan penanganannya; deklarasi dosen antikekerasan seksual; dinamika tim satuan petugas; SOP satuan petugas; dan perlunya pelatihan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. (LP2M UINWS)

 

 

 

LP2M UIN WALISONGO GELAR PENGUATAN KAPASITAS PEER COUNSELOR RESPONSIF GENDER BAGI MAHASISWA

Semarang Indonesia – Dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan satuan pendidikan, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), UIN Walisongo Semarang menggelar Penguatan Kapasitas Responsif Gender bagi Mahasiswa. Kegiatan yang diselenggarakan di ruang teater planetarium pada Kamis, 20 Juni 2024 tersebut diikuti oleh perwakilan DEMA baik universitas maupun fakultas serta perwakilan UKM yang ada di lingkungan UIN Walisongo.

Hadir dalam acara tersebut adalah sekretaris LP2M UIN Walisongo, Johan Arifin, M.M, yang memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya disampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan dan peserta yang tetap hadir meskipun sedang berlangsung libur semester. Kegiatan penguatan kapasitas peer counselor tersebut dipandang penting dilakukan sebagai salah satu tindakan pencegahan agar terhindar dari kekerasan seksual.

Pada kegiatan penguatan tersebut, Titik Rahmawati, M.Ag., Ketua PSGA UIN Walisongo Semarang sekaligus narasumber menyampaikan materi bertajuk Implementasi SK Dirjen Pendis Nomor 1143 Tahun 2024 tentang Juknis Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. Hal-hal yang disampaikan meliputi: (a) upaya implementasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual untuk membangun kampus responsif gender; (b) jenis-jenis kasus kekerasan seksual berdasarkan data serta tanda-tanda, jenis-jenis, dan bentuk-bentuk pelecehan seksual; (c) dinamika psikologis penyintas kekerasan seksual; (d) hak korban kekerasan seksual serta langkah strategis pencegahan kekerasan seksual. Selain itu, disampaikan juga regulasi pencegahan penanganan kekerasan seksual di kampus yaitu SK Dirjen Pendis No. 5494 tahun 2019; SK Rektor No. 300 Tahun 2020; serta Permendikbud Ristek RI No. 30 Tahun 2021.

Narasumber selanjutnya yaitu Della Belinda, S.Psi., Manajer Kasus UPTD PPA di Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan materi Penguatan Kapasitas Peer Counselor Responsif Gender bagi Mahasiswa. Outline kegiatannya meliputi mengenal kekerasan seksual, memahami PF sebagai langkah awal dalam peer counselor, dan simulasi peer counselor. Adapun rincian materinya meliputi kekerasan terhadap perempuan dan bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan; data kekerasan terhadap perempuan dan anak; grafik korban kekerasan perempuan dan anak Provinsi Jawa Tengah tahun 2020-2024 (Maret); faktor risiko seseorang rentan menjadi korban; dukungan psikologi awal; tiga langkah DPA (look, listen, dan link); dan peran konselor.

Selanjutnya pada sesi praktik dipimpin secara langsung narasumer ketiga yaitu  Roisatun Lutfia Prastiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, psikolog klinis di UPTD PPA Provinsi Jawa Tengah. Pada praktik peer couselor peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk memainkan karakter sebagai counselor, korban, dan observer. Peran yang dilakukan disesuaikan dengan deskripsi kasus yang diberikan oleh narasumber. Jadi, format kegiatan tidak hanya dikemas dalam penyampaian materi tetapi juga praktik langsung dengan contoh kasus yang diberikan oleh narasumber. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu, antusiasme peserta juga cukup tinggi dalam kegiatan tanya jawab dan dalam praktik langsung. (LP2MUINWS)