PENGUMUMAN PENDAFTARAN PELATIHAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BERBASIS PAR DAN ABCD TAHUN 2023

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan hormat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang akan menyelanggarakan Pelatihan Metodologi Pengabdian Masyarakat Berbasis PAR dan ABCD Tahun 2023 pada:
Hari/ : Jum’at – Sabtu
Tanggal : 3 – 4 November 2023
Tempat : Jogjakarta
Sehubungan dengan itu, Bapak/Ibu Pimpinan diharapkan menyampaikan informasi ini kepada para dosen untuk berperan serta dalam kegiatan tersebut sesuai dengan ketentuan dan syarat yang telah ditetapkan. Pendaftaran paling lambat pada Rabu, 1 November 2023 pada pukul 12.59 WIB.
Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Surat Pengumuman berikut ini: (DOWNLOAD)

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ttd.
Sekretaris LP2M UIN Walisongo Semarang

PENGUMUMAN PESERTA PELATIHAN METODOLOGI PENGABDIAN MASYARAKAT BERBASIS COMMUNITY BASED RESEARCH (CBR) DAN SERVICE LEARNING (SL)

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Berdasarkan hasil seleksi administratif proposal pengabdian kepada masyarakat (PkM) berbasis Community Based Research (CBR) dan Service Learning (SL), maka kami sampaikan bahwa berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Walisongo Semarang menetapkan peserta yang akan mengikuti Pelatihan Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Community Based Research (CBR) dan Service Learning (SL) pada:
Hari/ : Senin – Selasa
Tanggal : 30 – 31 Oktober 2023
Tempat : Kab. Magelang
Sehubungan dengan itu, Bapak/Ibu Pimpinan diharapkan menyampaikan informasi ini kepada para dosen untuk mengikuti kegiatan tersebut sesuai dengan ketentuan dan syarat yang telah ditetapkan.
Adapun peserta Pelatihan Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat
Berbasis Community Based Research (CBR) dan Service Learning (SL) sebagimana
terlampir (DOWNLOAD)

Bagi yang belum lolos Pelatihan Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Community Based Research (CBR) dan Service Learning (SL) bisa mendaftarkan diri ke Acara Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis PAR dan ABCD.

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pendaftaran Pelatihan Metodologi Pengabdian Masyarakat Berbasis Community Based Research (CBR) dan Service Learning (SL)

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang akan menyelanggarakan Pelatihan Metodologi Pengabdian Masyarakat Berbasis Community Based Research (CBR) dan Service Learning (SL) Tahun 2023 pada:
Hari/ : Senin – Selasa
Tanggal : 30 – 31 Oktober 2023
Tempat : Kab. Magelang
Silahkan para dosen untuk berperan serta dalam kegiatan tersebut sesuai dengan ketentuan dan syarat yang telah ditetapkan. Pendaftaran paling lambat pada Kamis, 26 Oktober 2023 pada pukul 12.00 WIB dengan mengisi link https://bit.ly/PelatihanCBRSL2023 .
Keterangan lebih lanjut pada Surat Pengumuman berikut ini (DOWNLOAD)

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

PENGABDIAN BERBASIS GENDER: LP2M MENGADAKAN PENDAMPINGAN PESANTREN BINAAN TERKAIT PELATIHAN PERTAHANAN DIRI DAN BANTUAN HUKUM

Kendal, 14-15 Oktober 2023

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang melakukan kegiatan pengabdian berbasis gender. Kegiatan ini dilakukan di Pondok Pesantren Usysyaqul Qur’an Kendal.

Pengabdian ini dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Ibu Titik Rahmawati, M. Ag selaku kepala PSGA. Beliau menyampaikan bahwa urgensi kegiatan pengabdian ini karena banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di Pondok Pesantren yang mencuat akhir-akhir ini. Oleh karena itu perlu dilakukan pendampingan kepada para satriwan dan santriwati terkait pertahanan diri dan bantuan hukum sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pesantren.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Usysyaqul Qur’an Kendal, Bapak Ali Muchtar, Lc., MA. Beliau menyampaikan terimakasih atas program pengabdian yang dilakukan oleh LP2M UIN Walisongo Semarang di pondok pesantrennya. Beliau berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan para santriwan dan satriwati terkait upaya pencegahan seksual.

Kegiatan ini yaitu penyampaian materi yang disampaikan oleh Nihayatul Mukaromah, S. H. Narasumber yang pertama ini menyampaikan mengenai “Kekerasan Seksual di Lingkungan Pesantren”. Narasumber kedua disampaikan oleh Salma, S. Psi., M. Psi. mengenai “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Pesantren”. Penyampaian materi berlangsung sangat menarik dan para santri sangat antusias mengikuti kegiatan pengabdian.

DISEMINASI METODOLOGI FATWA KUPI; UPAYA MEMBANGUN PERADABAN BERMARTABAT

Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) menggelar diskusi ilmiah dengan tema “Diseminasi Fatwa dan Metodologi KUPI” diselenggarakan di Ruang Theater Gedung Planetarium Lantai 2 UIN Walisongo Semarang pada Selasa 10 Oktober 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta dari delegasi berbagai fakultas dan unit tertentu seperti Jajaran Pengurus dan Relawan Kupi Corner.

Acara ini dibuka oleh Titik Rahmawati selaku ketua PSGA UIN Walisongo Semarang. Dalam sambutan pembukaanya, ia menyatakan bahwa membahas atau berdiskusi tentang gender tentunya membutuhkan kedua jenis kelamin yaitu perempuan dan laki-laki agar kedua belah pihak tercerahkan.
“Saya sengaja meminta perwakilan fakultas yang ada di UIN Walisongo mengirimkan delegasi laki laki dan perempuan untuk mengikuti acara ini, pelibatan laki laki pada diskusi gender menjadi keniscayaan dalam membangun persepsi yang adil dalam relasi kemanusiaan”, jelas Titik Rahmawati.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yakni, Nur Rofiah Founder dan Pengasuh Ngaji KGI dan Faqihudin Abdul Qadir Founder Mubadalah.id yang keduanya bagian dari Majelis Musyawarah KUPI dan Konkorsium penyelenggara KUPI, dengan moderator Mutmainah Dosen Fuhum UIN Walisongo Semarang sekaligus anggota KUPI Corner.

Pemateri pertama, Nur Rofiah menjelaskan bahwa kehadiran perempuan bukan sebagai makhluk pemuas seksual ataupun mesin reproduksi yang terus menerus bisa di manfaatkan tanpa melihat kesehatan fisik ataupun psikisnya.
“Sistem reproduksi perempuan itu jauh lebih lama dan lebih sakit daripada laki laki, laki laki hanya mengalami satu fungsi sistem reproduksi dengan rentang waktu menit bahkan detik, itupun rasanya enak. Sedangkan perempuan mengalami lima fungsi sistem reproduksi dengan membutuhkan rentang waktu mulai dari harian, mingguan bahkan tahunan yang rasanya sakit, bahkan digambarkan dalam Al Qur’an “Wahnan ala Wahnin”, tuturnya.
Maka membangun keadilan gender harus memahami ajaran agama yang “rahmatan lil alamin” baik dengan mengetahui target antara maupun target akhir. Esensi ajaran ini tidak hanya dipahami tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan nyata, sebagaimana hasil musyawarah keagamaan KUPI ini dilahirkan.

Adapun lima hasil Musyawarah Keagamaan atau disebut Fatwa KUPI tersebut terkait, Peminggiran Perempuan dalam menjaga NKRI dari bahaya kekerasan atas nama agama, Pengeloaan sampah untuk keberlajutan lingkungan hidup dan keselamatan perempuan, Perlindungan perempuan dari bahaya pemaksaan perkawinan, Perlindungan jiwa perempuan dari bahaya kehamilan akibat perkosaan, dan Perlindungan perempuan dari bahaya P2GP (Pemotongan dan Perlukaan Genetalia Perempuan)

Senada, Faqihudin Abdul Qadir menyatakan bahwa Perempuan merupakan subjek yang memiliki hak sama seperti laki laki. Menurutnya di dalam rumah tangga peran dan hak perempuan sama saja dengan laki laki, hanya saja mungkin terdapat beberapa perbedaan yang sesuai jobdesk dan kondisi internal rumah tangga.
“Istri di bilang Sholehah itu kalo dia bisa taat kepada Allah dan menjaga dirinya ketika tidak bersama dengan suaminya, tapi juga jangan istri saja yang menjaga diri, suami juga wajib menjaga diri nya ketika tidak bersama dengan istri” imbuhnya.
Prinsip mubadalah atau kesalingan dalam relasi kemanusiaan menjadi bagian implementasi ketaatan kepada Allah swt.

Lebih lanjut, Salah satu peserta Diskusi Ilmiah, Leni Nur Azizah merasa sangat senang dengan adanya diskusi diskusi gender yang sangat ramah dengan perempuan apalagi dengan dua pemateri yang sangat hebat dan memang pakarnya.
“Saya merasa sangat senang dengan diskusi pada hari ini, diskusi bergengsi dengan pemateri berkelas sehingga materi yang disampaikan sangat runtut dan jelas” terangnya.