PSGA UIN WALISONGO SEMARANG ADAKAN WEBINAR “ALL MALE PANEL”

Semarang- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M UIN Walisongo Semarang adakan webinar dengan tema Fenomena All Male Panel dalam Mimbar Akademik dan Aktivisme Sosial. Webinar ini berlangsung pada hari Rabu 15 Juli 2020, mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB. Acara webinar ini menghadirkan dua narasumber yaitu Tunggal Pawestri (Aktivis Perempuan, HIVOS Asia Tenggara) dan Nur Hasyim (Dosen FISIP UIN Walisongo) dengan moderator Usfiyatul Marfuah (Dosen FDK UIN Walisongo Semarang). Webinar dimulai dengan acara pembukaan yang dibuka langsung oleh ketua LP2M UIN Walisongo Semarang. Dalam sambutannya Dr. Akhmad Arif Junaidi menyampaikan bahwa diskusi fenomena all male panel penting untuk dikaji karena hal ini mendeklarasikan bahwa perempuan adalah subyek proses-proses produksi pengetahuan yang turut andil membangun peradaban. Webinar diikuti oleh 40 peserta dari berbagai daerah Indonesia, diantaranya adalah Gorontalo, Jember, Jakarta, Jambi, Kendari, Makasar, Bandung dan lainnya.

Acara pembukaan selesai dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber dan dilanjutkan dengan diskusi. Pemaparan pertama disampaikan oleh Tunggal Pawestri yang menjelaskan bahwa sepanjang pandemic ada begitu banyak diskusi daring yang diselenggarakan. Jika ditengok lebih jauh, mayoritas pembicara yang wajahnya terpasang di flayer acara, adalah laki-laki. Tunggal bahkan berbagi poster seminar mengenai nyeri haid, yang empat narasumbernya semua dokter laki-laki. Padahal, kata Tunggal, setiap diskusi publik pasti membawa isu yang mewakili kepentingan umum sehingga dianggap penting untuk dibicarakan. Diskusi bertujuan antara lain bertukar gagasan, mempengaruhi wacana masyarakat, mempengaruhi kebijakan, hingga mengkonstruksi nilai. Karena perannya itu, representasi perempuan dalam setiap diskusi publik menjadi penting, kata Tunggal. Tunggal mengingatkan, kehadiran perempuan penting untuk memberi keluasan perspektif dalam diskusi publik. “Pengetahuan memang harus bebas nilai, tetapi kita tahu bahwa pengetahuan sangat dipengaruhi oleh banyak hal dalam produksinya. Kita akan bermasalah ketika pengalaman satu kelompok saja mendominasi sebuah produk pengetahuan.” tambah Tunggal.

Pemaparan berikutnya oleh Nur Hasyim yang menjelaskan tentang Fenomena ‘all male panels’ atau ‘manel’ adalah munculnya dominasi laki-laki sebagai narasumber, baik dalam pemberitaan media, diskusi maupun seminar. Kondisi ini menyebabkan perspektif laki-laki mendominasi produksi pengetahuan, dan dalam banyak sisi melahirkan masalah tersendiri. Menurut Nur Hasyim, penting untuk mendorong perempuan menyadari kehadiran mereka dalam proses produksi pengetahuan ini penting. Produksi pengetahuan dalam pengaruh patriarki terbukti bermasalah, dan karena itu dibutuhkan pengetahuan alternatif. Perempuan juga harus melihat struktur di balik fenomena ‘manel’, dan memiliki kesadaran kritis terkait agensi perempuan dalam memproduksi pengetahuan.

Pemaparan selesai kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Peserta webinar sangat antusias dalam sesi ini, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan bermunculan dari peserta webinar. Pertanyaan muncul guna mengkritisi fenomena all male panel dalam berbagai kondisi dan situasi sehingga perlu kesadaran dari perempuan dan laki-laki untuk saling bersama-sama bergandengan tangan untuk produksi pengetahuan dan berjalan secara selaras dan seimbang. Ketua PSGA Titik Rahmawati mengungkapkan bahwa acara webinar ini akan diselenggarakan PSGA setiap bulan sampai dengan tiga bulan kedepan guna meningkatkan kesadaran kepada masyarakat UIN Walisongo khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya untuk terus menyadari dan melek tentang prespektif gender ini. Harapnnya diskusi ini semakin banyak peminatnya dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat luas.

LP2M UIN Walisongo Adakan Pembekalan KKN Reguler ke-74 Tahun 2020

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang mengadakan orientasi dan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke-74 tahun 2020 pada Selasa, (25/2). Acara dimulai dengan laporan dari Kepala PPM, Rikza Chamami. Dalam laporannya, Kepala PPM menyampaikan bahwa KKN Reguler ke-74 tahun 2020 kali ini diikuti oleh 85 mahasiswa. Mereka terdiri dari 35 laki-laki dan 50 perempuan. Fakultas Sains dan Teknologi menyumbang peserta terbanyak dengan jumlah peserta 23 mahasiswa. Sisanya adalah Fakultas Dakwah dan Komunikasi (9), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (8), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (15), Fakultas Syariah dan Hukum (16), Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (11), Fakultas Psikologi dan Kesehatan (1), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (2). Mereka semua akan melakukan pengabdian di wilayah Kabupaten Batang. Para peserta KKN reguler ke-74 Tahun 2020 ini melaksanakan pengabdian di masyarakat selama 45 hari. Terhitung mulai tanggal 10 Maret sampai dengan 23 April 2020.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan, pelepasan, dan arahan dari Ketua LP2M, Dr. H. Akhmad Arif Junaidi, M. Ag. Beliau menyampaikan pesan penting kepada para mahasiswa KKN. Peserta KKN hendaknya menjaga nama baik almamater UIN Walisongo Semarang. Apabila peserta KKN bertindak buruk di masyarakat, maka nama UIN Walisongo juga akan tercoreng. Sebaliknya, apabila peserta KKN mampu menciptakan program-program yang baik bagi masyarakat dan menjaga moral dan etika selama KKN, maka nama baik UIN Walisongo akan terjaga dan bahkan bisa menjadi ajang promosi bagi UIN Walisongo.
Pemateri berikutnya Dr. H. M. Mukhsin Jamil, M. Ag. dengan materi kebijakan KKN di UIN Walisongo Semarang. Kemudian dilanjutkan dengan materi kebijakan pemberdayaan masyarakat di pemerintah daerah Batang yang diisi oleh Kepala Bapelitbang kabupaten Batang. Dalam materi yang disampaikan Kabupaten Batang mempunyai banyak potensi yang harus terus dikembangkan sehingga kehadiran mahasiswa KKN dapat membantu mensukseskan terwujudnya program-program kerja Kabupaten Batang terutama dalam hal pemberdayaan masyarakat dan program2 digital seperti pwmbuatan web desa dan lain sebagainya.
Terakhir, materi tentang hak dan kewajiban peserta KKN dengan pemateri M. Rikza, M. Si. Dalam materinya beliau menyampaikan bahwa kesuksesan dalam melaksanakan KKN ditentukan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang sangat penting adalah koordinasi yang baik. “Komunikasikan semua kegiatan yang dilakukan dengan panitia, dosen pendamping lapangan, anggota posko, dan aparat sipil di kelurahan dan desa masing-masing”.

Rektor UIN Walisongo Resmikan Sentra Budidaya Porang di Karimunjawa

Jepara – Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.ag. Meresmikan program unggulan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) IX UIN Walisongo Semarang tahun 2020, di Kecamatan Karimunjawa pada Minggu (16/02/20).

Program unggulan yang di inisiasi oleh tiga posko KKN MIT di Kecamatan Karimunjawa itu yakni Sentra Budidaya Tanaman Porang Sebagai Komoditas Unggulan Ekspor di Kecamatan Karimunjawa.

Acara yang di helat mulai pukul 18.30-11.00, dimeriahkan oleh empat sanggar dari Desa Kemujan dan grup rebana kolaborasi dengan pemuda Karimunjawa. Mengusung tema Harmoni Budaya di Bumi Karimunjawa, tim KKN kecamatan Karimunjawa menempatkan acara tersebut di alun-alun Kampung Bugis Desa Kemujan.

Setelah penampilan festival budaya dan persemian Sentra Budidaya Tanaman Porang Sebagai Komoditas Unggulan Ekspor di Kecamatan Karimunjawa, Rektor UIN Walisongo juga mengisi acara Ngaji Budaya untuk masyarakat Kecamatan Karimunjawa.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Walisongo menyampaikan bahwasanya dalam hidup yang penuh dengan keragaman budaya, masyarakat harus saling memahami satu dengan yang lainnya agar terjadi kerukunan dan tidak ada konflik di masyarakat.

“Dalam hidup yang penuh dengan keberagaman budaya, kita harus saling memahami satu dengan yang lainya. Seperti Karimunjawa, yang mempunyai banyak suku dan ditambah dengan banyaknya wisatawan dengan membawa kebudayaan yang berbeda, maka kita perlu saling memahami.” Ungkapnya.

Priyogo, ketua kelompok petani porang menyambut baik atas terbentuknya kelompok petani porang dan memberikan kenang-kenangan keris stigi khas Karimunjawa.

“Kami sangat berterimakasih atas terbentuknya kelompok tani porang, semoga kedepannya bisa berkembang dengan baik.” Tuturnya.

Camat Karimunjawa yang pada saat acara diwakili oleh sekertaris kecamatan Nur Sholeh, Berharap Karimunjawa menjadi miniatur budidaya porang sebagai komoditas ekspor.

“Kami berharap Karimunjawa nantinya sebagai miniatur budidaya porang untuk ekspor karena tanaman ini memiliki manfaat yang baik dan harga jual tinggi.” Pungkasnya. (Nizar)

Cegah Abrasi, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Tanam 2020 Mangrove

Demak – Salah satu

dampak abrasi di Jawa Tengah terjadi di Desa Bedono Sayung Demak. Peta abrasi menunjukkan sekitar 5 KM daratan Bedono telah rusak menjadi perairan di bibir laut. Untuk mencegah abrasi, erosi dan intrusi puluhan mahasiswa KKN UIN Walisongo menanam 2020 pohon mangrove, Minggu (9/2/2020)di Sungai Pandansari Bedono Demak.

“Sungai Pandansari sangat berdekatan dengan laut, jadi perlu dijaga bersama agar tidak terdampak abrasi” tegas Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Walisongo, M Rikza Chamami. Dengan menanam mangrove ini, lanjutnya, mahasiswa ikut menjaga kelestarian alam di wilayah pesisir. Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup Jawa Tengah, Pemdes Bedono dan Komunikasi Lindungi Hutan Demak.

“Usaha menjadikan mangrove sebagai tanaman di wilayah pesisir ini juga bermanfaat bagi penyaring alami sekaligus menciptakan tempat hidup satwa” lanjut dosen Prodi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ini. Termasuk jika pohon mangrove ini berhasil tumbuh besar semacam hutan, akan ada harapan baru ke depan bisa jadi langkah pembentukan daratan atau pulau.

Usaha untuk menjadikan kegiatan sosial penanam mangrove ini juga menjadi ibadah bagi mahasiswa KKN. “Kita niati menanam mangrove ini sebagai ibadah oksigen dan pelestarian lingkungan” tegas Dosen Pembimbing Lapangan KKN, Saifuddin. Jika mangrove ini tumbuh dengan baik, imbuhnya, maka akan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi masyarakat.

Sebagai kampus yang mengusung visi peradaban dan kemanusiaan, UIN Walisongo mempunyai tanggung jawab kuat dalam pelestarian lingkungan di wilayah pesisir. Komitmen itulah yang diwujudkan oleh mahasiswa KKN dalam mengabdi kepada masyarakat. “Kami akan selalu menjaga alam ini agar semakin lestari” tegas Yudha, Koordinator Posko 46 KKN UIN Walisongo.*)

Rektor UIN Walisongo Lepas KKN Mandiri Misi Khusus ke Provinsi Nusa Tenggara Barat

SEMARANG, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Prof Dr H Imam Taufiq MAg melepas 12 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Misi Khusus (MMK). Mahasiswa KKN MMK akan melakukan pengabdian di Desa Sembulan Lawang Kecamatan Sembulan Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Continue reading “Rektor UIN Walisongo Lepas KKN Mandiri Misi Khusus ke Provinsi Nusa Tenggara Barat”