LP2M UIN WALISONGO GELAR PENGUATAN KAPASITAS PEER COUNSELOR RESPONSIF GENDER BAGI MAHASISWA

Semarang Indonesia – Dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan satuan pendidikan, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), UIN Walisongo Semarang menggelar Penguatan Kapasitas Responsif Gender bagi Mahasiswa. Kegiatan yang diselenggarakan di ruang teater planetarium pada Kamis, 20 Juni 2024 tersebut diikuti oleh perwakilan DEMA baik universitas maupun fakultas serta perwakilan UKM yang ada di lingkungan UIN Walisongo.

Hadir dalam acara tersebut adalah sekretaris LP2M UIN Walisongo, Johan Arifin, M.M, yang memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya disampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan dan peserta yang tetap hadir meskipun sedang berlangsung libur semester. Kegiatan penguatan kapasitas peer counselor tersebut dipandang penting dilakukan sebagai salah satu tindakan pencegahan agar terhindar dari kekerasan seksual.

Pada kegiatan penguatan tersebut, Titik Rahmawati, M.Ag., Ketua PSGA UIN Walisongo Semarang sekaligus narasumber menyampaikan materi bertajuk Implementasi SK Dirjen Pendis Nomor 1143 Tahun 2024 tentang Juknis Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. Hal-hal yang disampaikan meliputi: (a) upaya implementasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual untuk membangun kampus responsif gender; (b) jenis-jenis kasus kekerasan seksual berdasarkan data serta tanda-tanda, jenis-jenis, dan bentuk-bentuk pelecehan seksual; (c) dinamika psikologis penyintas kekerasan seksual; (d) hak korban kekerasan seksual serta langkah strategis pencegahan kekerasan seksual. Selain itu, disampaikan juga regulasi pencegahan penanganan kekerasan seksual di kampus yaitu SK Dirjen Pendis No. 5494 tahun 2019; SK Rektor No. 300 Tahun 2020; serta Permendikbud Ristek RI No. 30 Tahun 2021.

Narasumber selanjutnya yaitu Della Belinda, S.Psi., Manajer Kasus UPTD PPA di Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan materi Penguatan Kapasitas Peer Counselor Responsif Gender bagi Mahasiswa. Outline kegiatannya meliputi mengenal kekerasan seksual, memahami PF sebagai langkah awal dalam peer counselor, dan simulasi peer counselor. Adapun rincian materinya meliputi kekerasan terhadap perempuan dan bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan; data kekerasan terhadap perempuan dan anak; grafik korban kekerasan perempuan dan anak Provinsi Jawa Tengah tahun 2020-2024 (Maret); faktor risiko seseorang rentan menjadi korban; dukungan psikologi awal; tiga langkah DPA (look, listen, dan link); dan peran konselor.

Selanjutnya pada sesi praktik dipimpin secara langsung narasumer ketiga yaitu  Roisatun Lutfia Prastiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, psikolog klinis di UPTD PPA Provinsi Jawa Tengah. Pada praktik peer couselor peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk memainkan karakter sebagai counselor, korban, dan observer. Peran yang dilakukan disesuaikan dengan deskripsi kasus yang diberikan oleh narasumber. Jadi, format kegiatan tidak hanya dikemas dalam penyampaian materi tetapi juga praktik langsung dengan contoh kasus yang diberikan oleh narasumber. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu, antusiasme peserta juga cukup tinggi dalam kegiatan tanya jawab dan dalam praktik langsung. (LP2MUINWS)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *