LP2M UIN WALISONGO SEMARANG GELAR DISKUSI ILMIAH ‘KAMPUS RAMAH DIFABEL’

Semarang Indonesia – Senin, 28 Oktober 2024, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), UIN Walisongo Semarang menggelar diskusi ilmiah bertajuk Kampus Ramah Difabel: Menuju UIN Walisongo Kampus Ramah Difabel. Kegiatan yang diselenggarakan di ruang teater planetarium ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, relawan, komunitas sahabat difabel, serta para mahasiswa difabel yang turut menjadi bagian dari komunitas akademik.

Hadir membuka diskusi dan memberikan sambutan adalah Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo, Prof. Dr. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag.. Dalam sambutannya ditekankan pentingnya meningkatkan sensitivitas terhadap kaum difabel. “Mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan harus memiliki kesadaran lebih dalam berinteraksi dengan kaum difabel. Kita juga perlu memiliki komitmen kuat dalam memberikan pertolongan serta pendampingan agar mereka dapat beraktivitas dengan baik di lingkungan kampus ini,” ujarnya.

Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Titik Rahmawati, M.Ag. secara terbuka menyampaikan kepada kaum difabel mengenai hal-hal yang dibutuhkan, baik berupa fasilitas atau sarana prasarana pendukung maupun hal lain yang dapat membantu kelancaran kegiatan perkuliahan. Dengan adanya diskusi ini sekaligus sebagai analisis kebutuhan untuk membentuk kampus ramah difabel. Diskusi ini juga menjadi momentum bagi peserta untuk bertukar pikiran dan berbagi pengalaman tentang tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa difabel di lingkungan akademik. Beberapa usulan yang muncul dalam diskusi antara lain peningkatan aksesibilitas fasilitas kampus, penyediaan layanan pendampingan yang lebih komprehensif, serta integrasi kebijakan kampus yang lebih inklusif terhadap mahasiswa difabel.

Diskusi ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Dra. B. Noviana, DR, selaku pendiri Yayasan Roemah Difabel Indonesia dan Dr. Astri Hanjarwati, S.Sos., M.A., yang menjabat sebagai Ketua Pusat Pelayanan Difabel UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kedua pembicara berbagi pengalaman dan wawasan mengenai pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang inklusif serta strategi konkret untuk mewujudkan fasilitas dan layanan pendidikan yang ramah bagi mahasiswa difabel.

Materi disampaikan Dra. B. Noviana Dibyantari, R. mengenai Komunitas Sahabat Difabel, ragam disabilitas, perlindungan hukum, jumlah penyandang cacat dunia, masalah dan tantangan, attitudinal barriers, dan harapan. Sementara itu, Dr. Astri Hanjarwati, S.Sos., M.A. menyampaikan hal-hal mengenai kebijakan Dikti terkait pemenuhan hak penyandang disabilitas di perguruan tinggi, pendidikan inklusif, manajemen pendidikan inklusif, jenis layanan PLD, data mahasiswa penyandang disabilitas, dan lembaga yang berkerja sama denga PLD.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan UIN Walisongo  Semarang semakin serius dalam mewujudkan kampus yang inklusif dan ramah difabel. Langkah nyata seperti penyediaan sarana prasarana yang memadai dan kebijakan akademik yang mendukung akan menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan. (LP2MUINWS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *