Semarang – Hari ini (Rabu, 31/07/2019) diselenggarakan Workshop Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Pengembangan Sumber Belajar (Modul Biologi) untuk meningkatkan Kompetensi Guru Madrasah Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0” di Hotel Siliwangi, Semarang. Acara dibuka oleh Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang, Dr. H. Ali Imron, M.Ag.
Acara ini diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi UIN Walisongo Semarang yang merupakan bentuk luaran dari program Pengabdian kepada Masyrakat LP2M UIN Walisongo. Peserta yang hadir dalam workshop ini merupakan perwakilan guru biologi Madrasah Aliyah se-Jawa Tengah dan didampingi oleh para dosen muda dari prodi Pendidikan Biologi dan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.
Saat membuka acara, Kepala PPM menyampaikan bahwa prodi pendidikan Biologi di UIN Walisongo Semarang berbeda dari prodi sejenis di universitas lainnya karena menggunakan pendekatan Unity of Sciences (UOS). Sehingga, diharapkan dari acara ini menghasilkan luaran berupa modul yang bisa bermanfaat atau dapat diimplementasikan untuk masyarakat yang berbasis UOS, tidak hanya selesai setelah acara ini berakhir. “terima kasih kepada Hj. Nur Khasanah, M.Kes. selaku penanggung jawab pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan harapan semoga acara ini benar-benar berkhidmat untuk umat”. imbuhnya dalam sambutan.
Pemateri pertama ialah Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd., Dosen Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta, tentang penyusunan modul biologi berbasis model. ia menjelaskan “modul pembelajaran memiliki kemampuan untuk mengkikis gap antara siswa yang memiliki kemampuan akademik tingkat atas dan bawah”, modul bisa membangun pengetahuan pada siswa bukan hanya melakukan replikasi pengetahuan, modul juga harus sesuai dengan pembelajaran abad 21 (kreatif, kritis, kolaboratif dan komunikatif), dan modul yang sesuai dengan karakter biologi yang merupakan metode ilmiah (proses, produk dan sikap ilmiah).
Pemateri kedua, Dr. Ismail S M, M.Ag. menyampaikan bagaimana mengintregasikan Unity of Sciences (UOS) dalam modul pembelajaran. “untuk mewujudkan integrasi UOS dilakukan dengan cara humanisasi ilmu-ilmu keislaman, spiritualisasi ilmu-ilmu modern dan revitalisasi local wisdom”. terangnya. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi antara guru ilmu umum dengan guru ilmu agama, terangnya. Acara dilanjutkan dengan pendampingan penyusunan draft modul berbasis Discovery Unity of Sciences (DBUS) bagi perwakilan guru-guru Madrasah Aliyah se-Jawa Tengah oleh Ibu Hj. Nur Khasanah, M.Kes.
Reporter : INA_lp2m