Semarang – Hari ini (07/08/2019), Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) dari LP2M, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, menyelenggarakan “Workshop Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)” di Ruang Sidang Rektorat Lantai 3, Kampus 1 UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan workshop diikuti oleh 30 orang yang berasal dari perwakilan masing-masing unit di UIN Walisongo Semarang dan anggota gender vocal point UIN Walisongo Semarang. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan workshop, hasilnya dapat diaplikasikan di unit masing-masing yang berbasis responsif gender.
Sekretaris LP2M UIN Walisong Semarang, Dr. Moh. Fauzi, M.Ag, dalam sambutannya menuturkan “Perencanaan Responsif Gender merupakan perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan Gender, yang dilakukan melalui pengintegrasian pengalaman aspirasi, kebutuhan potensi dan penyelesaian permasalahan perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, workshop ini penting dilakukan agar setiap lembaga di UIN Walisongo dalam merencanakan setiap kegiatan sekaligus saat menyusun anggaran dapat berbasis Gender yang sesuai dengan peraturan dari Kementerian Agama Republik Indonesia”.
Dr. Erfaniah Zuhriah. S.Ag, M.H, sebagai pemateri workshop menyampaikan materi mengenai “Konsep dan Isu-isu Gender di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI)” pada sesi pertama. Materi pertama disajikan mengenai perbedaan jenis kelamin gender, permasalahan dalam gender, deskriminasi gender, managemen responsif gender, managemen perguruan tinggi berwawasan gender, upaya membangun budaya kampus sensitif gender dan hubungan timbal balik antara budaya kampus dengan manajemen kampus.
Materi kedua masih dengan pemateri yang sama. Pada sesi ini dibahas mengenai langkah-langkah penyusunan Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS), dalam anggaran Responsif Gender (Arg). Sesi kedua ini, para peserta workhshop diminta praktik langsung untuk menyusun GAP dan GBS sesuai dengan format yang telah disediakan pemateri. “Inti dari pembuatan GAP terdapat pada kolom dua yaitu data pembuka wawasan”, tutur pemateri.
Materi terakhir adalah “Konsep PPRG dan Arg di PTKI Negeri”. Dosen UIN Malang tersebut menjelaskan mengenai integrasi gender dalam anggaran kinerja. Evaluasi hasil workshop akan dilakukan pasca acara, masing-masing unit akan mengirimkan hasil workshop yang telah dikerjakan dan telah disesuaikan dengan unit masing-masing akan di review oleh pemateri. Semoga acara hari menghasilkan kegiatan-kegiatan yang lebih baik berbasis responsif gender di UIN Walisongo. /nana_lp2m