Jurnal Akademik Yang Terakreditasi adalah Jantung Penelitian di Kampus

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang menerima kunjungan dari LP2M UNISNU Jepara, Senin (10/02/2020). Kegiatan ini bertemakan “Benchmarking Tatakelola Jurnal UNISNU Jepara ke LP2M UIN Walisongo Semarang”.

Menurut Sekretaris LP2M UNISNU Jepara, kunjungan ini sangat penting untuk menguatkan jurnal- jurnal di UNISNU Jepara. “Kunjungan team LP2M bersama 12 pengelola jurnal yang ada di UNISNU Jepara belajar bagaimana agar semua jurnal di lingkungan UNISNU Jepara mampu terakreditasi Sinta di tahun 2020 ini,” paparnya.

Rombongan tiba di lokasi pukul 13.00 WIB dan disambut oleh LP2M UIN Walisongo Semarang di Rektorat lantai 3. Saat acara berlangsung, Ketua LP2M UIN Walisongo Semarang, Dr. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag., Ph.D mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat datang dan menjelaskan kondisi jurnal-jurnal di UIN Walisongo Semarang.

“Jurnal-jurnal di lingkungan UIN Walisongo ini menjadi tepat menjadi tempat studi banding dari UNISNU Jepara karena memang UIN Walisongo memiliki jumlah jurnal Sinta 2 cukup banyak dibandingkan jurnal-jurnal akademik yang dimiliki UIN atau IAIN lain,” terangnya disambut tepuk tangan hadirin.

Memasuki acara inti Kepala Pusat Penerbitan dan Penelitian, Dr. Hamdan Hadi Kusuma, S.Pd., M.Sc menyampaikan kriteria umum jurnal internasional. “Untuk memajukan sebuah jurnal, kita harus melakukan kerjasama dan networking yang kuat. Networking ini penting misalnya untuk menjaring para profesor yang punya id scopus agar menjadi reviewer dan editorial board di jurnal,” paparnya.

Setelah itu, Helmi Yahya S.Ag., ketua rumah jurnal UIN Walisongo Semarang, menjelaskan lebih detail bagaimana mengelola secara baik jurnal sistem online. Dia menjelaskan bagaimana agar bisa melahirkan jurnal Sinta 2. Dia mencontohkan bagaimana Psikohumaniora yang berusia di bawah tiga tahun sudah terakreditasi Sinta 2. “Setiap amal itu tergantung pada niatnya. Oleh sebab itu, hendaknya sejak mendirikan jurnal, jurnal itu diniatkan untuk paling tidak mencapai Sinta 2. Insyaallah (niat itu) akan tercapai,” paparnya.

Selanjutnya, Pak Helmi menjelaskan apa yang harus diperhatikan. “Pertama, artikel yang masuk harus dipastikan sesuai dengan focus and scope dari sebuah jurnal. Jangan sampai hanya karena titipan dari dalam artikel yang tidak sesuai scope itu diterima,” pesannya dengan nada mewanti-wanti. “Selanjutnya ada proses editor, reviewer, copyedit editor, layout editor, prof-reader, dan publishing. Semua proses ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa artikel yang terbit memiliki kualitas yang baik. Semua proses ini membutuhkan seorang admin jurnal yang baik,” pungkasnya.

Dalam sesi tanya-jawab, Hadapiningraja Kusomo Destoni M. Kom. dari UNISNU Jepara menanyakan bagaimana cara LP2M UIN Walisongo meningkatkan motivasi para pengelola jurnal di tingkat UIN Walisongo Semarang. Untuk menjawab pertanyaan ini, Ketua LP2M UIN Walisongo menjelaskan bahwa LP2M telah mencoba memberikan insentif dalam wujud beragam program penelitian yang dikhususkan bagi para pengelola jurnal. Hal ini diharapkan mampu mendorong semangat pengelolaan jurnal di lingkungan UIN Walisongo, Semarang.

Dalam penutupannya, Ketua LP2M, Dr. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag. menandaskan lagi pentingnya pengelolaan jurnal sehingga menjadi jurnal yang terakreditasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *