Semarang, 24 Mei 2022 Lembaga Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat UIN Walisongo mengadakan pelatihan Metodologi Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis Community Based Reseach (CBR) dan Service Learning(SL) ke 20 Dosen yang berasal dari berbagai Fakultas di UIN Walisongo Semarang di Hotel Gracia Semarang. Peserta pelatihan merupakan dosen yang terpilih, sebelumnya ada 44 dosen yang mendaftar. Ada peningkatan minat dosen dibidang pengabdian. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan penguatan kepada dosen yang selanjutnya akan diarahkan menjadi Dosen Pembimbing Lapangan kegiatan Kuliah Kerja Nyata(KKN). Penguatan disini dibidang metodologi pengabdian yang harapannya DPL KKN memiliki kemampuan yang lebih dibidang pengabdian masyarakat. Menjadi DPL harus dibekali dengan bidang pendidikan terkait metodologi penelitian.
Ketua LP2M UIN Walisongo, Bapak Akhmad Arif Junaidi menyampaikan tentang pentingnya penguatan kompetensi pengabdian. Metode CBR berbasis pada masyarakat sedangkan SL lebih berbasis pada pelayanan terhadap masyarakat. “Banyak penelitian yang jauh dengan problem masyarakat. Upayanya melalui pelatihan ini menjadikan penelitian dan pengabdian yang tidak melangit, tatpi juga membumi untuk bisa membantu masyarakat” ungkap Arif.
Dosen memiliki tanggungjawab untuk melakukan Tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tugas LP2M adalah mengerjakan 2/3 tri dharma perguruan tinggi, maka penting bagi LP2M untuk memberikan penguatan kompetensi di tridarma. Permasalahan yang dihadapi adalah belum banyak dosen yang memiliki pengetahuan terkait metodologi pengabdian. Ada lima tema utama dalam pendekatan CBR meliputi Tema Keagamaan, Pendidikan, Gender, Lingkungan dan Kebijakan Publik ungkap Moh.Sya’roni selaku sekertaris LP2M.
Visi misi UIN Walisongo untuk menjadi Universitas berbasis riset di tahun 2038, salah satu upaya yang dilakukan oleh LP2M adalah menerapkan penelitian disemua aspek tri dharma. Termasuk salah satunya di KKN UIN Walisongo saat ini luaran dari kegiatan KKN tidak hanya berhenti pada pengabdian masyarakat tetapi juga dibidang penelitian dalam bentuk luaran yaitu terbitnya artikel dijurnal ilmiah terakreditasi. Maka penting penguatan metode CBR dengan pengabdian berbasis riset ungkap Mokhamad Rikza selaku Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat LP2M UIN Walisongo Semarang.
Community Based Participatory Research (CBPR) menitikberatkan adanya kolaborasi anata komunitas dan perguruan tinggi dengan orientasi aksi, sedangkan Service Learning menitikberatkan pada gerakan sosial untuk tercapainya keadilan sosial. Pelibatan mahasiswa dan dosen serta organisasi masyarakatuntuk tujuan bersama ungkap Ali Imron selaku pemateri dari kegiatan Pelatihan CBR dan SL. Pelatihan ditutup dengan penyampaian materi oleh Wakil Rektor 1 UIN Walisongo yaitu Prof Mukhsin Jamil terkait tentang kampus merdeka dan pentingnya penelitian disemua bidang tridarma pengetahuan tinggi. Salah satunya melalui KKN di UIN Walisongo, saat ini KKN berbasis mereka belajar di UIN meliputi KKN Virtual, KKN Kolaboratif, KKN Lintas sektor, KKN wirausaha, KKN Tematik, KKN Proyek Kemanusiaan dan KKN berbasis riset.