Saat KKN Mahasiswa tidak Berpolitik Praktis

Semarang_Rabu (25/9/2019), Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) LP2M UIN Walisongo Semarang mengadakan Workshop Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN di Ruang Promosi Doktor. Workshop diikuti oleh seluruh DPL sejumlah 58 Dosen dari berbagai Fakultas, didampingi jajaran LP2M.

Workshop ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan peran DPL selama membimbing mahasiswa KKN pada Oktober 2019 hingga 21 November 2019 (45 hari).

Sekretaris LP2M Mokh. Sya’roni, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan tujuan utama workshop ini untuk meneguhkan kembali tugas dan fungsi DPL. Sya’roni juga berpesan agar DPL memberikan arahan kepada mahasiswa KKN untuk mengadakan kegiatan pemberdayaan sesuai tema KKN regelur angakatan 73 ini, yakni “Pemberdayaan Agama Berbasis Masjid dan Madrasah”.  Sya’roni berpesan agar peserta menjaga nama baik UIN Waliosongo.

Sementara itu, Kapus PPM M Rikza Chamami memaparkan teknis pelaksanaan KKN, program pokok KKN dan informasi terkait pelaksaaan KKN. Ia menjelaskan KKN dilaksanakan selama 45 hari dengan pola full time dan full team. “Artinya bahwa mahasiswa selama 45 hari dalam waktu penuh dan tim yang penuh (bukan sistem piket) di lokasi KKN”, paparnya.

Rikza juga memberikan pesan penting agar DPL menjamin mahasiswa KKN yang dibimbingnya, tidak tergoda berpolitik praktis. “Mahasiswa dihimbau tidak terlibat kegiatan politik praktis selama pelaksanaan KKN di desa. Hal ini demi menjaga netralitas dan citra lembaga Perguruan Tinggi Islam Negeri”, tegasnya.

Untuk mengoptimalkan fungsi DPL, peserta tidak hanya mendapat arahan dari jajaran LP2M tetapi juga mendapatkan bekal materi dari para ahli. Ahmad Syifaul Anam, S.H.I., M.S.I. memaparkan materi “Analisis Sosial: Konflik dan Resolusi” dan Amidi, M.Si. memaparkan materi “Peran DPL dan Strategi Perguruan Tinggi dalam Mensukseskan KKN”. (Win).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *