PSGA ADAKAN WORKSHOP PEMBELAJARAN BERBASIS GENDER

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M Universitas Islam Negeri (UIN) ‎Walisongo Semarang, menyelenggarakan “Workshop Pembelajaran Berbasis ‎Gender” di Hotel Azana pada Kamis, 2 September 2021. Kegiatan workshop diikuti ‎oleh perwakilan dari masing-masing fakultas di UIN Walisongo Semarang dan ‎PSGA Se Kota Semarang. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan workshop, ‎hasilnya dapat diaplikasikan di unit/fakultas masing-masing dengan penyusunan ‎Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis gender.‎

Ketua LP2M UIN Walisong Semarang, Dr. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag, dalam ‎sambutannya menuturkan “Pembelajaran Responsif Gender merupakan ‎pembelajaran untuk mencapai kesetaraan dan keadilan Gender, yang dilakukan ‎melalui pengintegrasian pengalaman aspirasi, kebutuhan potensi dan ‎penyelesaian permasalahan perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, workshop ‎ini penting dilakukan agar setiap lembaga di UIN Walisongo dalam merencanakan ‎setiap kegiatan pembelajaran dapat berbasis Gender”.‎

Wakil Rektor III UIN Walisongo Semarang Dr. Akhmad Arif Budiman, M. Ag ‎dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap LP2M UIN Walisongo atas ‎pelaksanaan kegiatan ini sehingga harapannya fakultas di UIN Walisongo ‎Semarang mampu mengaplikasikan ilmu dari narasumber kedalam Rencana ‎Pembelajaran Berprespektif Gender. Wakil Rektor menengaskan bahwa ‎pentingnya pembelajaran berbasis gender ini dapat diaplikasikan dengan baik ‎sehingga dapat mewujudkan kampus yang responsif gender. ‎

Dr. Indra Kertati M. Si, sebagai pemateri workshop menyampaikan materi mengenai ‎‎“Implementasi Gender dalam Pembelajaran” pada sesi pertama. Materi pertama ‎disajikan mengenai Isu Gender di Indonesia berdasarkan data-data riset dan ‎peraturan yang berlaku. kemudian dilanjutkan dengan implikasi peraturan dan ‎diakhiri dengan rancangan RPS berbasis Gender. materi yang dismpaikan sangat ‎menarik sehingga banyak peserta workshop yang tertarik untuk mengikuti kelas ‎beliau ketika mengajar dengan menggunaan pembelajaran berbasis gender. ‎peserta workshop juga sangat antusias ketika sesi diskusi dibuktikan dengan ‎banyaknya pertanyaan dari peserta workshop

Materi kedua disampaikan oleh Dr. Ir. Arianti Ina Restiani Hunga, M. Si dengan ‎tema “Pembelajaran Responsif Gender Equality & Social Inclusion (GESI) Berbasis ‎Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”. Dosen Universitas Kristen Satya Wacana ‎ini memaparkan tentang kekerasan berbasis Gesi, Pengetahuan Androsentris, ‎perlunya GESI dan Integrasi GESI dalam Pembelajaran Berbasis Penelitian dan ‎Pengabdian Masyarakat. ‎

UIN WALISONGO SEMARANG WUJUDKAN KAMPUS RESPONSIF GENDER

Semarang-Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN walisongo Semarang menyerahkan sarana responsif gender untuk dukungan ketersediaan ruang laktasi di masing-masing fakultas yang ada di UIN Walisongo dan pascasarjana pada Selasa, 24 Agustus 2021 bertempat di Lobby Rektorat Lama UIN Walisongo Semarang.

Penyediaan sarana responsif gender ini merupakan program Pusat Studi Gender dan Anak atas bantuan dari Kemenag RI. Pada kegiatan ini dihadiri oleh Rektor, Ketua LP2M, Para Kepala Pusat dilingkungan LP2M, Perwakilan dari Fakultas dan Pasca sarjana, serta tamu undangan.

Pada Kegiatan ini Ketua Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Dr. H. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag menyampaikan bahwa penyediaan sarana dan prasarana ini bentuk keseriusan dan dukungan kongkrit terhadap terwujudnya kampus Responsif Gender. “Penyediaan ruang laktasi ini menjadi penting bagi para dosen atau tenaga kependidikan yang sedang menjalani fungsi reproduksi berupa melakukan laktasi, selain itu dapat menjadi poin penting ketika akreditasi perguruan tinggi” Ungkapnya.

Rektor UIN Walisongo Semarang dalam sambutannya mengungkapkan bahwa gerakan para perempuan yang sedang melakukan fungsi reproduktif berupa laktasi harus didukung penuh. Karena ASI merupakan asupan nutrisi terbaik dan mendukung ketahanan fisik untuk para putra-putri penerus bangsa.
Pada kesempatan ini diserahkan sarana responsif gender berupa Almari Pendingin untuk menyimpan ASI, Dispenser, Almari tempat penyimpanan alat laktasi, Sofa Set, Bottle Sterilizer dan tempat sampah.

Kepala Pusat studi Gender dan Anak, Titik Rahmawati mengubgkapkan bahwa tindak lanjut dari penyerahan sarana responsif gender ini, kedepan akan dimonitoring dan evaluasi secara berkala. Sehingga keberadaan dan fungsinya bisa dimaksimalkan.

Pengumuman BOPTN Tahun 2021

SK Rektor Mengenai Penerima BOPTN tahun 2021

dapat di unduh di google drive di link sebagai berikut:

https://drive.google.com/drive/folders/1hKUqF0jgsiphm4mSDRkqAs3JIO-1vSQk?usp=sharing

Mahasiswa KKN-MP UIN Walisongo Adakan Bimbingan Belajar dengan Mematuhi ‎Protokol Kesehatan.‎

Semarang- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Pengakuan (KKN-MP) 2021 Universitas ‎Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang beri bimbingan belajar secara tatap muka dengan ‎tetap mematuhi prokol kesehatan, kepada anak-anak Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) ‎Riyadlul Muttaqin, Desa Watusari, Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunung Pati. (Ahad, ‎‎30/05/2021)‎
Satu di antara Mahasiswa KKN-MP, M. Bakhtiar Luthfi mengatakan, kegiatan pemberian ‎bimbingan belajar ini bertujuan untuk memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada anak-‎anak TPQ Riyadlul Muttaqin.‎
‎“Bimbingan belajar tatap muka ini merupakan bagian dari program kegiatan dalam rangka ‎memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan kepada anak-anak TPQ Riyadhul Muttaqin,” ‎ujarnya.‎

Menurut mahasiswa asal Kudus ini, kegiatan bimbingan belajar di masa pandemi diharapkan ‎dapat membantu anak-anak ketika mengalami kesulitan belajar dan dapat membantu dalam ‎mengerjakan tugas rumah yang belum mereka mengerti.‎
‎“Adanya bimbingan belajar ini kiranya dapat menambah semangat belajar anak-anak, ‎membantu mereka ketika mengalami kesulitan belajar dan membantu mereka mengerjakan ‎tugas rumah, mengingat di masa pandemi ini anak-anak dianjurkan untuk belajar di rumah, ‎materi-materi pun dikirim secara online,” terangnya.‎
Ia mengungkapkan bahwa pelaksanaan bimbingan belajar tatap muka dilakukan selama 3 hari, ‎dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran Lembaga Penelitian dan ‎Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo.‎
‎“Dalam kegiatan ini, kami melakukan bimbingan belajar kepada anak-anak selama tiga hari ‎dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, memakai masker dan mencuci tangan sebelum ‎melakukan kegiatan, hal ini sesuai dengan anjuran dari LP2M kampus,” ungkapnya.‎
Koordinator Desa (KorDes) Ahmad Safik mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari ‎beberapa kegiatan yang diadakan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.‎
‎“Dalam rangka terjun ke masyarakat, kami melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah ‎memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak TPQ Riyadlul Muttaqin,” ujarnya.‎
Ketua TPQ Riyadhul Muttaqin, Muhammad Jamhari mengapresiasi kegiatan edukasi itu. Ia ‎mengatakan, kegiatan ini dapat membantu para siswa untuk terus semangat dalam belajar di ‎tengah pandemi yang masih berlangsung.‎
‎“Kegiatan ini merupakan kegiatan positif, kegiatan yang dapat membantu para siswa dalam ‎belajar dan menambah semangat mereka dalam belajar di tengah musibah pandemi yang ‎melanda,” ujarnya.‎